Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya
Allah Ta’ala menurunkan penyakit dan ubatnya, dan menjadikan setiap
penyakit pasti ada ubatnya. Maka berubatlah kalian, tapi jangan dengan
yang haram.” (HR
Abu Dawud) Berdasarkan hadis ini, maka tidak hairanlah mengapa para alim
ulama lebih cenderung kepada makanan-makanan sunnah untuk mengubati
penyakit-penyakit manusia berbanding ubat-ubat moden yang kandungannya
diragui (syubhah).
Salah satu makanan sunnah yang banyak diamalkan ialah minyak zaitun. Sejak 1400 tahun lalu, Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan penggunaan minyak zaitun, kerana khasiatnya yang amat besar, dikeluarkan dari pohon zaitun yang diberkati.
Salah satu makanan sunnah yang banyak diamalkan ialah minyak zaitun. Sejak 1400 tahun lalu, Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan penggunaan minyak zaitun, kerana khasiatnya yang amat besar, dikeluarkan dari pohon zaitun yang diberkati.
Firman Allah SWT: “Allah
cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah
lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu
di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti
mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkah, yakni
pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di
sebelah baratnya, yang minyaknya hampir-hampir menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah
memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.” (QS An-Nur: 35)
Firman Allah SWT: “Dan
dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan
dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan. Maka kami keluarkan dari
tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman
yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai
tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami
keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.
Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-An’am: 99)
Firman Allah SWT: “Dia
menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,
kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” (An-Nahl:11)
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a., Rasulullah SAW pernah bersabda: "Minumlah minyak zaitun dan berminyak dengannya kerana sesungguhnya ia adalah dari pohon yang diberkati." (HR Al-Baihaqi & Ibnu Majah). Di dalam riwayat lain menjelaskan bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barangsiap menggosok (badannya) dengan minyak zaitun, syaitan tidak akan mendekatinya."
Pohon
zaitun tumbuh di puncak bukit. Ia mendapat sinar matahari baik di waktu
matahari terbit mahupun sewaktu matahari terbenam, sehingga pohonnya
subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik. Jika
diminum, ianya bermanfaat untuk menguatkan daya ingatan, menguatkan
hempedu, mencegah masalah pencernaan, mengubati penyakit buasir dan
impotensi, membantu masalah haid, menghilangkan racun dalam tubuh,
mencegah pertumbuhan sel-sel kanser, menurunkan kadar gula dan
kolesterol, mencegah penyakit kencing manis serta bermacam-macam khasiat lagi untuk kesihatan manusia.
Jika
disapukan, ianya bermanfaat untuk menghilangkan kedutan pada wajah,
melindungi dari bakteria, mencegah keguguran rambut, menghilangkan
penyakit kulit, menghaluskan serta melembabkan kulit, melambatkan proses
penuaan dan menjaga kebersihan kulit kepala.
Rasulullah
SAW adalah suri teladan terbaik bagi umat Islam. Teladan yang
ditunjukkan oleh Baginda mencakupi semua aspek kehidupan, termasuklah
dalam memelihara kesihatan serta merawat penyakit.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya
telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab: 21)
No comments:
Post a Comment